Sarasah id | Batanghari-Pilot project PEK peduli stunting dan penyerahan bantuan kepada kepala keluarga yang teridentifikasi stunting dari ayah dan bunda asuh tangguh anak stunting kabupaten Batanghari.Kamis ,12/10/2023.
Dalam kata sambutannya Bupati mengatakan, Penanganan stunting tidak dapat dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri dan diperlukan penguatan komitmen untuk peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat.
“Kemudian juga diperlukan peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu keluarga dan masyarakat serta penguatan dan pengembangan sistem data informasi riset dan inovasi,”Ucap Bupati.
Ditambahkan Bupati,Faktor ekonomi juga menjadi faktor utama dalam kondisi gizi kurangnya pada ibu hamil dan anak, dari faktor ekonomilah salah satu pemicu terbatasnya ketersediaan pangan di rumah tangga.
“Saya berharap melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) pendapatan ekonomi masyarakat kita dapat ditingkatkan lagi,oleh sebab itu kepada Dinas PPKBP3A saya meminta untuk terus mensosialisasikan dan mengembangkan usaha Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) bagi keluarga Akseptor KB dan juga keluarga Berisiko stunting (KRS),”Harap Bupati.
Dilanjutkan Bupati,Hal ini bisa juga dilakukan melalui peningkatan kelompok Usaha Peningkatan Pemberdayaan Keluarga Akseptor (UPPKA) berkolaborasi secara lintas sektor mengembangkan model kemitraan, permodalan dan pemasaran dengan menggandeng pihak perbankan dan Dinas Perdagangan, koperasi dan UKM.
“Saya juga berharap keluarga akseptor KB atau keluarga berisiko stunting yang tergabung dalam kelompok UPPKA dapat menjadi penggerak, motivator dan influencer, bagi keluarga Akseptor lainnya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian keluarga guna meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui usaha mikro keluarga,”Ujar Bupati.
Discussion about this post